Konawe Utara||Jejakkasusindonesianews.com-Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menyampaikan bahwa saat ini tidak ada program transmigrasi ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara karena tidak ada permintaan dari pemerintah daerah setempat. “Transmigrasi kini bersifat bottom-up dan desentralistik, bukan lagi sentralistik seperti masa lalu,” ujarnya saat berdialog dengan transmigran di Kawasan Hialu, Desa Sabandente, Kecamatan Oheo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Mengacu pada UU No. 29 Tahun 2009 tentang Transmigrasi, Viva Yoga menegaskan bahwa peran pemerintah daerah kini sangat menentukan keberlangsungan program transmigrasi. Ia juga menyampaikan bahwa transmigrasi kini berorientasi pada peningkatan kesejahteraan transmigran dan masyarakat lokal, bukan semata pemindahan penduduk.
Wamen menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yakni menjadikan transmigrasi sebagai sarana mempererat persatuan bangsa melalui akulturasi budaya dan integrasi sosial.
Di Konawe Utara, transmigran berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Lampung, Bali, NTB, dan NTT. Pemerintah daerah setempat bersama warga telah menghibahkan 1.000 hektare lahan untuk 500 calon kepala keluarga transmigran, yang 80% di antaranya berasal dari masyarakat lokal.
“Saya mengapresiasi keterbukaan masyarakat dan pemerintah daerah yang menyediakan lahan serta mendukung penuh program ini,” ucap Viva Yoga, yang juga Wakil Ketua Umum PAN.
Dalam kunjungan perdananya ke Konawe Utara, ia juga menyerahkan bantuan senilai Rp10,6 miliar dan meninjau infrastruktur jalan yang direncanakan untuk direvitalisasi.
Bupati Konawe Utara, Ikbar, menyampaikan terima kasih atas dukungan Kementerian Transmigrasi. Ia menyatakan kesiapan daerahnya untuk menerima lebih banyak transmigran guna mengembangkan sektor pertanian, perikanan, peternakan, pariwisata, dan lainnya.(Muin)