Kapuas Hulu, Kalimantan Barat /JKI Sudah hampir delapan tahun, RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau tidak memiliki dokter spesialis mata. Kondisi ini membuat masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu kesulitan mendapatkan layanan kesehatan mata secara maksimal.
Akibatnya, pasien yang membutuhkan pengobatan atau tindakan medis mata terpaksa dirujuk ke luar daerah seperti Sintang maupun Pontianak. Hal ini tentu menambah beban masyarakat, baik dari sisi biaya, waktu, maupun tenaga.
“Jujur kami kecewa, keluarga saya ingin berobat mata di rumah sakit daerah tapi tidak bisa karena tidak ada dokternya. Terpaksa harus berangkat jauh,” ujar Dewi Sri, warga Putussibau.
Pihak RSUD melalui Paulus Miki, Kepala Bagian Tata Usaha, menjelaskan bahwa hingga kini belum ada dokter spesialis mata yang bersedia bertugas di Kapuas Hulu. “Kebanyakan dokter lebih memilih kota besar karena prospek dan penghasilan lebih menjanjikan,” jelasnya.
Paulus juga menambahkan, dokter spesialis mata tidak termasuk dalam Program Pendayagunaan Dokter Spesialis (PGDS) Kementerian Kesehatan RI, yang biasanya memfasilitasi penempatan tenaga dokter spesialis di daerah tertinggal dan terpencil.
Padahal, RSUD dr. Achmad Diponegoro telah memiliki ruang dan peralatan medis yang memadai untuk layanan kesehatan mata. “Kami sangat siap memberikan fasilitas berupa gaji, tunjangan, rumah dinas, hingga kendaraan dinas bagi dokter spesialis mata yang mau bertugas di sini,” tegas Paulus.
Masyarakat berharap pemerintah daerah bersama Dinas Kesehatan Kapuas Hulu dapat segera mencarikan solusi agar kebutuhan mendesak ini tidak lagi menyulitkan pasien yang ingin berobat mata di daerahnya sendiri.
(Amrulah)