Nasib Pilu Kamud, Kuli Kebun Tewas Jatuh Saat Perbaiki Atap di Kampus Yayasan Darussalam Al Fatah

Rabu, 3 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KARANGPUCUNG, CILACAP/Jejakkasusindonesianews.com  – Malang tak dapat ditolak, mujur tak bisa diraih. Kamud (46), seorang tukang kebun di Yayasan Darussalam Al Fatah Karangpucung, Cilacap, tewas tragis setelah terjatuh dari atap kampus tempat ia bekerja.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu (30/8/2025) sekitar pukul 13.00 WIB. Awalnya, Kamud yang sudah delapan tahun mengabdi sebagai kuli kebun diminta pemilik yayasan untuk merapikan tiang bendera. Namun usai tugas tersebut, seorang dosen kembali memintanya memperbaiki atap yang bocor.

Tanpa disadari, pekerjaan tambahan itu menjadi akhir perjalanan hidupnya. Kamud terperosok dan jatuh menembus plafon setinggi 3,5 meter, hingga tubuhnya menghantam lantai.

Beberapa jam kemudian, seorang petugas kebersihan bernama Harun menemukannya dalam kondisi tak berdaya. Kamud segera dilarikan ke Puskesmas Karangpucung.

“Menurut perawat Yatiman, korban mengalami pendarahan di mulut, gigi patah, serta memar serius di kepala bagian kiri. Meski sempat diberikan infus dan penanganan awal, kondisinya yang kritis membuat pihak puskesmas menyarankan rujukan ke rumah sakit lebih besar. Namun sebelum sempat dirujuk ke RSUD Majenang, RSUD Margono, ataupun RS Giyatri, Kamud menghembuskan napas terakhir di Puskesmas Karangpucung.

Lebih memilukan lagi, hingga ajal menjemput, Kamud diketahui belum terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dari yayasan tempatnya bekerja.

Saat dikonfirmasi, pihak Polsek Karangpucung membenarkan bahwa hingga kini belum ada laporan resmi dari pihak yayasan terkait insiden tersebut. Sementara itu, keluarga korban hanya menerima santunan seadanya sebesar Rp 1,5 juta, hasil patungan dari pihak yayasan dan sejumlah mahasiswa.

Kematian Kamud meninggalkan duka mendalam, sekaligus menyisakan tanda tanya besar soal tanggung jawab pihak yayasan terhadap pekerjanya.

[Buyung/Red]

 

 

Loading

Berita Terkait

Dugaan Pungli SDN 1 Ampel Boyolali, Orang Tua Murid Tertekan Iuran Puluhan Juta Rupiah
Siswi SD di Ampel Boyolali Diduga Alami Kekerasan, ELBEHA Barometer Soroti Respons Sekolah
Polisi Ciduk 58 Warga dan Pelajar di Demak, Terprovokasi Medsos untuk Demo Anarkis
Janji Tinggal Janji, Komisi III DPR RI Bungkam Soal Kasus Rudapaksa Anak
Mahasiswa Salatiga Bikin Geger! Demo Berubah Jadi Dialog Damai, DPRD & Aparat Salut!!
Polda Jateng Bongkar Aksi Anarkis, 1.747 Pelaku Diamankan – Mayoritas Masih Anak di Bawah Umur!!!!
Forkopimda Demak Tunjukkan Taring, Gelar Patroli Skala Besar Jaga Kondusifitas Daerah!
HMI Demak Sampaikan 10 Tuntutan, Kapolres Tegas Tolak Poin Pencopotan Kapolri

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 01:54

Dugaan Pungli SDN 1 Ampel Boyolali, Orang Tua Murid Tertekan Iuran Puluhan Juta Rupiah

Jumat, 5 September 2025 - 21:05

Siswi SD di Ampel Boyolali Diduga Alami Kekerasan, ELBEHA Barometer Soroti Respons Sekolah

Kamis, 4 September 2025 - 06:31

Polisi Ciduk 58 Warga dan Pelajar di Demak, Terprovokasi Medsos untuk Demo Anarkis

Rabu, 3 September 2025 - 23:15

Nasib Pilu Kamud, Kuli Kebun Tewas Jatuh Saat Perbaiki Atap di Kampus Yayasan Darussalam Al Fatah

Rabu, 3 September 2025 - 23:05

Janji Tinggal Janji, Komisi III DPR RI Bungkam Soal Kasus Rudapaksa Anak

Rabu, 3 September 2025 - 03:05

Mahasiswa Salatiga Bikin Geger! Demo Berubah Jadi Dialog Damai, DPRD & Aparat Salut!!

Rabu, 3 September 2025 - 01:04

Polda Jateng Bongkar Aksi Anarkis, 1.747 Pelaku Diamankan – Mayoritas Masih Anak di Bawah Umur!!!!

Selasa, 2 September 2025 - 05:55

Forkopimda Demak Tunjukkan Taring, Gelar Patroli Skala Besar Jaga Kondusifitas Daerah!

Berita Terbaru