Ungaran||Jejakkasusindonesianews.com Kompleks UMKM Teras Gunung di Jalan Gedong Songo, Ungaran, kembali menjadi perhatian publik. Para pelaku usaha mengeluhkan tidak transparannya pengelolaan iuran serta kondisi fasilitas umum yang kian memprihatinkan.(23 Juni 2025)
“Para pedagang mengaku rutin membayar iuran sebesar Rp200.000 per bulan untuk biaya penerangan dan pengangkutan sampah. Namun, berbagai masalah masih mengganggu aktivitas mereka sehari-hari.
“Kami tetap bayar, tapi kamar mandi tersumbat, lampu banyak yang mati, dan lingkungan kotor,” ujar salah satu pedagang.

Sementara itu, pengelola TPA berinisial MJ menyatakan belum pernah menerima kontribusi dari Teras Gunung.
“Saya rutin setor ke Dinas Lingkungan Hidup, tapi kontribusi dari Teras Gunung tidak pernah ada,” ungkap MJ dengan nada kecewa.
Persoalan juga diperparah dengan tidak aktifnya pengurus lama seperti Sugianto alias Oscar dan timnya, karena SK mereka tidak diperpanjang oleh Lurah Candirejo, Aisah, S.E.
“Ketua Investigasi LAI BPAN Jawa Tengah, Edy Bondan, menegaskan pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan mengawal transparansi anggaran.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan pengelolaan yang jujur dan bertanggung jawab,” tegasnya.
“LAI BPAN mendesak Disperindag, DLH, dan Kelurahan Candirejo segera turun tangan melakukan audit pengelolaan. Selain demi kenyamanan pelaku UMKM, pembenahan juga penting untuk mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“UMKM itu tulang punggung ekonomi rakyat. Jangan malah dijadikan korban pungutan tanpa kejelasan,” kata seorang pelaku usaha.
Di tengah kondisi yang memprihatinkan ini, banyak pihak berharap agar perhatian pemerintah dan transparansi pengelolaan kembali menjadi prioritas, seperti halnya saat CSR dari PLN dulu masih berjalan dengan baik.
(Tiem&Red)