Penulis : Marjuki Wiyono
Cilacap || jejakkasusindonesianews.com- Di tengah arus kehidupan modern, sosok Mulyadi Tanjung atau yang akrab disapa Bang Buyung, tampil sebagai figur inspiratif di Cilacap. Tak hanya dikenal sebagai saudagar sukses, Bang Buyung juga menonjol sebagai tokoh masyarakat yang peduli dan berani menyuarakan aspirasi rakyat.
Lahir di Ranah Minang, Bang Buyung membawa nilai-nilai budaya kampung halamannya seperti kerja keras, gotong royong, dan keramahan. Di Cilacap, ia sukses mengelola sejumlah usaha, termasuk rumah makan Padang dan toko serba 35.
Namun keberhasilannya tak hanya di bidang bisnis. Di balik kesuksesan itu, tersimpan jiwa idealis yang konsisten memperjuangkan kepentingan masyarakat. Bang Buyung aktif di berbagai organisasi masyarakat dan dikenal sebagai jurnalis pewarta warga yang vokal dan tajam dalam menyampaikan kritik sosial.
Lewat tulisan-tulisannya, ia kerap mengkritisi kebijakan publik yang dinilai tidak pro-rakyat. Komitmennya dalam menyuarakan perubahan telah membuahkan sejumlah penghargaan karya jurnalistik, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya.
Bang Buyung membuktikan bahwa kesuksesan tidak harus melupakan idealisme. Baginya, kekayaan sejati adalah keberanian bersuara, kepedulian terhadap sesama, serta keinginan membangun masyarakat yang lebih baik.
Dalam pituah Minang yang sering ia sampaikan:
“Kaluak paku asam balimbiang, tampuruang di lenggangkan, anak dipangku, kamanakan dibimbiang, urang kampuang dipatenggangkan.”
Artinya, anak dirangkul, keponakan dibimbing, dan tetangga dibantu—sebuah filosofi hidup yang dijalankannya dengan sepenuh hati.(..)