Jakarta | JEJAKKASUSINDONESIANEWS.COM – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Suyudi Ario Seto menegaskan bahwa cita-cita besar menuju Indonesia Emas 2045 terancam gagal jika persoalan narkoba tidak ditangani dengan keseriusan dan kolaborasi lintas sektor.
Pernyataan itu disampaikan Komjen Suyudi saat menerima audiensi Ketua Dewan Pengawas dan Pengurus Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANNAS) di Jakarta, Kamis (30/10/2025). Ia mengungkapkan, situasi peredaran narkotika kini semakin mengkhawatirkan dengan munculnya narkoba jenis baru atau New Psychoactive Substances (NPS) yang dikemas dalam berbagai bentuk — mulai dari makanan, permen, minuman, hingga rokok elektrik.
“Masalah narkoba tidak boleh dianggap kecil karena pekerjaan rumah kita masih besar. Mari kita tingkatkan kolaborasi di semua bidang,” tegas Kepala BNN.
Menurutnya, langkah pencegahan jauh lebih mulia dibandingkan pemberantasan. Mencegah berarti menyelamatkan generasi sebelum mereka terjerumus dalam kejahatan dan kehancuran akibat narkotika.
Dalam kesempatan tersebut, BNN dan GANNAS membahas strategi dan kampanye pencegahan narkoba di seluruh lapisan masyarakat, guna menyelamatkan masa depan bangsa.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas GANNAS I Komang Koheri menyampaikan komitmen organisasinya yang selama 18 tahun terus aktif melakukan sosialisasi dan membuka layanan pengaduan bagi para pecandu narkoba.
“Kami siap bekerja sama dan mendukung penuh program-program BNN demi menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya narkoba,” ujar Komang.
Sebagai informasi, Indonesia Emas 2045 merupakan visi besar menjadikan Indonesia sebagai negara maju, adil, makmur, dan berdaya saing tepat di usia 100 tahun kemerdekaan. Cita-cita ini tertuang dalam RPJPN 2025–2045, dengan empat pilar utama: pembangunan manusia dan IPTEK, ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
(Rahmawati )

 
  
					






 
						 
						 
						 
						 
						