Indosat Akui Terima Satu Laporan Penyalahgunaan Data Pribadi: Operator Tegaskan Tak Ada Kebocoran

redaksi

Rabu, 8 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA | jejakkasusindonesianews.com – PT Indosat Ooredoo Tbk akhirnya buka suara terkait isu penyalahgunaan data pribadi dalam proses registrasi ulang kartu seluler yang sempat viral di media sosial. Pihak operator mengaku hanya menerima satu laporan resmi dan telah menanganinya dengan pemblokiran nomor lain yang terindikasi disalahgunakan.

“Sejauh ini baru satu laporan yang masuk. Kalau ada indikasi penyalahgunaan, pemilik NIK bisa datang ke Galeri Indosat. Setelah diverifikasi dengan KTP dan nomor selulernya, nomor yang bukan miliknya langsung kami blok,” ujar Group Head Regulatory and Government Relations Indosat Ooredoo, Fajar Aji Suryawan, Rabu (14/3/2018).

Fajar menegaskan, operator tidak memiliki akses terhadap data kependudukan, melainkan hanya mengirimkan data pelanggan untuk diverifikasi oleh Ditjen Dukcapil Kemendagri. Proses validasi dilakukan secara sistematis: setiap NIK dan KK yang digunakan akan dikonfirmasi oleh Dukcapil dengan hasil “ya” atau “tidak”.

“Operator hanya mengirim data satu per satu. Dukcapil pun tidak mengolah, hanya mencatat. Jadi, kalau ada nomor ganda atau penyalahgunaan, kami pun baru tahu setelah ada laporan masyarakat,” jelasnya.

Fajar juga menepis dugaan kebocoran data dalam sistem registrasi ulang tersebut. Menurutnya, operator tidak menyimpan data pribadi pelanggan, Kemkominfo hanya memantau trafik, sementara Dukcapil sekadar melakukan verifikasi tanpa memberikan data apa pun kepada operator.

“Yang namanya kebocoran data, itu tidak ada. Semua pihak punya peran masing-masing. Dan masyarakat pun harus menjaga datanya sendiri,” tegasnya.

Meski demikian, polemik ini memunculkan pertanyaan publik tentang sejauh mana keamanan data pribadi masyarakat benar-benar terjamin, terutama di tengah maraknya praktik registrasi massal dan penjualan nomor prabayar yang kerap ditemukan tanpa izin resmi pemilik data.[Rahma/Red)

 

 

 

 

Berita Terkait

Diberhentikan Mendadak, Direksi PDAM Kota Semarang Menggugat
Pembangunan Talut di TPA Jatibarang Diduga Asal-asalan, Kualitas Buruk dan Minim Transparansi
Wajah Baru Boyolali Mulai Terbentuk: Trotoar Simpang Lima Dipangkas, Median Jalan Dihilangkan — Proyek Rp22 Miliar Jadi Sorotan
Elbeha Barometer Kawal Ketat Proyek Rp42,4 M UIN Salatiga, Sri Hartono Sindir Praktik “Uang Pelicin ke Negeri Gingseng!!
Politisasi Perut Anak: Kasus Keracunan Diduga Sengaja Digoreng Lawan Program MBG
Empat Lembaga Bongkar Fakta Baru, Dusun Semilir Diduga Langgar Aturan Air, Limbah, dan Amdalalin
Ungaran Dikepung Dugaan Proyek Asal Jadi, U-Ditch Terbalik dan Pengecoran Malam Hari Jadi Sorotan

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 07:42

Diberhentikan Mendadak, Direksi PDAM Kota Semarang Menggugat

Kamis, 9 Oktober 2025 - 08:53

Pembangunan Talut di TPA Jatibarang Diduga Asal-asalan, Kualitas Buruk dan Minim Transparansi

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:34

Indosat Akui Terima Satu Laporan Penyalahgunaan Data Pribadi: Operator Tegaskan Tak Ada Kebocoran

Minggu, 5 Oktober 2025 - 21:51

Wajah Baru Boyolali Mulai Terbentuk: Trotoar Simpang Lima Dipangkas, Median Jalan Dihilangkan — Proyek Rp22 Miliar Jadi Sorotan

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:14

Elbeha Barometer Kawal Ketat Proyek Rp42,4 M UIN Salatiga, Sri Hartono Sindir Praktik “Uang Pelicin ke Negeri Gingseng!!

Kamis, 2 Oktober 2025 - 09:20

Politisasi Perut Anak: Kasus Keracunan Diduga Sengaja Digoreng Lawan Program MBG

Rabu, 1 Oktober 2025 - 02:09

Empat Lembaga Bongkar Fakta Baru, Dusun Semilir Diduga Langgar Aturan Air, Limbah, dan Amdalalin

Sabtu, 27 September 2025 - 11:57

Ungaran Dikepung Dugaan Proyek Asal Jadi, U-Ditch Terbalik dan Pengecoran Malam Hari Jadi Sorotan

Berita Terbaru