CILACAP – Ratusan warga di Kabupaten Cilacap, gagal untuk tarik dana mereka di aplikasi WPONE. Mereka kini mulai merasa resah setelah ada kabar aplikasi ini tutup total.
Satu persatu warga yang sempat ikut top up uang ke aplikasi WPONE, datang ke kantor Desa Cigintung Kecamatan Wanareja, Cilacap, Rabu (19/3/2025). Mereka mengisi formulir yang sudah tersedia di meja pelayanan. Masing-masing menuliskan nama, nomor telepon dan jumlah uang yang sudah mereka depositkan.
Euis Sukawati, salah satu warga Desa Cigintung mengatakan, dia belum sempat menikmati fee yang dijanjikan mentor. Dia sudah memasukan uang jutaan ke aplikasi tersebut. Dan saat jatuh tempo penarikan, aplikasi ini terkena scam yang membuat semua tidak bisa melakukan transaksi apapun.
“Lalu harus nunggu 14 hari lagi. Tapi pas 14 hari, malah gagal tarik dana,” katanya
Entin juga mengatakan hal serupa. Dia mengaku masih ada saldo senilai Rp25 juta di aplikasi tersebut. Namun sejak beberapa hari terakhir, aktifitas transaksi di aplikasi ini terhenti. Hingga dia gagal untuk tarik dana dari WPONE.
Dia mengaku sangat berharap bisa tarik dana kembali dari WPONE. Saldo yang masih ada memang modal utama yang masih tersimpan.
“Harapannya dana bisa kita tarik lagi dari WPONE,” katanya.
Sekretaris Desa Cigintung, Edi Sudarso mengatakan, pemerintah desa hanya sebatas memfasilitasi warga yang masih menyimpan saldo di aplikasi WPONE.
“Kita hanya memfasilitasi warga untuk mendata siapa saja yang ikut dan berapa saldo mereka,” katanya.
Dia menegaskan, pemerintah desa tidak mungkin untuk mengembalikan dana warga tersebut. Ini karena transaksi warga dengan aplikasi WPONE murni aktifitas swasta.
“Yang harus dipahami itu. Desa tidak akan bisa mengembalikan dana WPONE,” tegasnya. (Red)
![]()







