
SALATIGA ||Pameran ini menghadirkan dua pelukis yakni pelukis dari Salatiga, Sigit Kustiawan dan pelukis dari Kanada Robert Martin. Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi trigger bagi seniman Salatiga untuk bisa memanfaatkan ruang publik dan berkreasi.Senin (22/07/2024).
“Pameran Lukis Abstrak ini adalah hasil lukisan dari dua orang pelukis yakni Sigit Kustiawan dengan temannya pelukis dari Kanada Robert Martin. Pameran ini adalah kolaborasi yang luar biasa. Pameran abstrak ini termasuk langka dari kebanyakan pameran lukisan yang digelar.
Semoga pameran ini dapat men-trigger seniman-seniman lain untuk memanfaatkan ruang publik untuk mereka. Ayo seniman di Salatiga bisa show-up dan kita viralkan semua,” jelas Yasip.
Menurut Yasip, kegiatan ini sangat penting karena kegiatan ini sangat berbeda.
“Kalau kita mau berbeda maka kita harus siap dengan konsekuensinya. Sama dengan Salatiga, kalau Salatiga ingin berbeda harus siap dengan konsekuensinya, yaitu jadi terkenal atau ditinggalkan. Maka diferensiasi ini sangat penting terkait budaya dan seni,”tambahnya.


Saat pelaksanaan Car Free Night beberapa waktu lalu, Yasip bertemu dengan beberapa teman pelukis dan berharap vandalisme yang ada di Kota Salatiga bisa dihapus dan dibersihkan, digantikan dengan mural-mural yang bagus dan tematik.
“Kita akan buat mural-mural yang bagus dan ditampilkan bisa lansdcape atau abstrak. Bukan mural yang asal-asalan. Kita juga berencana akan membuat sebuah kegiatan melukis bersama dengan tema yang menarik. Dengan konsep yang berbeda inilah akan menjadikan kota Salatiga lebih membahagiakan dari tempat yang lain.
Dengan pertunjukan yang berbeda dari seni budaya maka akan mengundang seniman dan budayawan lain untuk datang ke Salatiga. Saya berharap kota Salatiga ini juga bisa menjadi kota seniman dan budayawan. Oleh karena itu, akan kita buat ruang ruang publik untuk mengembangkan Salatiga di seni dan budaya. Sehingga akan mendongkrak ekonomi masyarakat juga,“ terang Yasip.
Sementara itu, Sigit Kustiawan mengatakan bahwa dirinya memang sangat konsen di aliran abstrak, karena sesuai dengan rasa yang ingin ditampilkan di dalam sebuah lukisan.
“Memilih aliran abstrak karena menyesuaikan rasa yang kita inginkan dan akan kita pindahkan ke media kanvas. Disini ada abstrak figuratif dan abstrak non figuratif, menggambarkan penguasa, budaya, keindahan warna, dan dari rasa. Diakuinya sebuah lukisan bisa selesai dalam waktu satu bulan, satu minggu bahkan dua hari sudah rampung tergantung rasa yang timbul,”pungkas Yasip.
(Witriyani)
![]()







