Kaperwil Jateng : Yogie
KENDAL |JEJAKKASUSINDONESIANEWS.COM Udara dini hari di Kendal terasa lembap dan lengang, ketika jarum jam baru melewati pukul 01.30 WIB, Minggu (2/11/2025). Namun di balik sepi jalanan, denyut siaga justru berdegup di markas-markas kepolisian. Polres Kendal bersama seluruh polsek jajarannya menggelar patroli skala besar, menembus malam demi memastikan kota ini tetap aman menjelang libur panjang.
Dari Mapolres Kendal, Polsek Brangsong, Cepiring, Patebon hingga Weleri, para personel berseragam lengkap berdiri tegap di bawah sorot lampu markas. Tak sekadar apel rutin — malam itu adalah bentuk kesiapsiagaan penuh menghadapi kerawanan malam libur, terutama balap liar, tawuran, dan kenakalan remaja yang kerap meledak saat subuh menjelang.
Kapolres Kendal AKBP Hendry Susanto Sianipar memimpin langsung gerakan ini. Didampingi para pejabat utama dan kapolsek jajaran seperti AKP Nindya Putra Wahyu Nugroho (Kapolsek Kaliwungu), AKP Susilo Kalis Rubiyono (Kasatintelkam), serta AKP Darwan (Kapolsek Cepiring), jajaran kepolisian melakukan pengecekan personel, pengarahan strategi patroli, dan pembagian sektor pengamanan secara detail.
> “Menjelang libur panjang, aktivitas remaja meningkat pada malam hari. Kami ingin masyarakat bisa tidur tenang tanpa takut gangguan,” tegas AKP Nindya Putra Wahyu, yang turut memberi instruksi agar setiap patroli tak hanya menindak, tapi juga mengedukasi dan membina warga muda.
Tepat pukul 02.00 WIB, sirine kendaraan dinas memecah sunyi. Rombongan patroli bergerak menyusuri jalur utama, kawasan permukiman, hingga titik-titik rawan balap liar. Beberapa unit disiagakan di ruas penyekatan strategis — mencegah remaja yang nekat menjadikan jalan sepi sebagai arena adu kecepatan dan gengsi.
Hasilnya, situasi terpantau aman dan kondusif. Tak ada kerumunan mencurigakan, tak ada suara mesin meraung di tengah malam. Tapi di antara langkah tegas itu, polisi juga menyelipkan sentuhan humanis — berdialog dengan warga yang masih beraktivitas, memberi imbauan, dan memastikan setiap sudut tetap tenang.
Patroli dini hari ini membuktikan: keamanan publik tak pernah tidur. Ketika masyarakat beristirahat, aparat justru menjaga agar setiap detik malam tetap dalam kendali.
Lebih dari sekadar operasi lapangan, kegiatan ini menjadi pesan kuat bagi seluruh elemen masyarakat — bahwa keamanan bukan hanya tugas polisi, melainkan kerja bersama antara aparat, orang tua, dan lingkungan sosial.
“Mencegah lebih baik daripada menyesal. Remaja butuh bimbingan, bukan hanya pengawasan,” ujar salah satu perwira di lapangan.
Karena pada akhirnya, ketertiban sebuah kota lahir dari dua hal: langkah tegas di jalanan, dan kepedulian hangat di rumah-rumah warganya. Ketika keduanya bersinergi, Kendal bukan hanya terjaga tapi juga terbangun dengan damai.(..)







