TATAPAN TAJAM MBAK ITA SAAT DALAM SIDANG LANJUTAN SKANDAL KORUPSI PEMKOT SEMARANG!!

Rabu, 16 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Semarang|Jejakkasusindonesianews.com– Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminudin, mengungkap fakta mengejutkan saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) dan suaminya, Alwin Basri, di Pengadilan Tipikor Semarang, Senin 14 Juli 2025.

Dalam keterangannya, Iswar mengatakan bahwa sekitar tanggal 18 atau 19 Januari 2024, Mbak Ita diduga meminta sejumlah staf untuk menghapus percakapan di ponsel hingga mematikan HP menyusul kabar adanya pemeriksaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di lingkungan Pemkot Semarang.

“Pernah saya lihat Pak,” ujar pria yang kini menjabat Wakil Wali Kota Semarang, dikutip Selasa 15 Juli 2025.

Ia menyebut perintah tersebut juga mencakup permintaan agar seluruh administrasi dibereskan, sebagai bentuk kepanikan setelah mendengar kabar pemeriksaan dari KPK.

Iswar sendiri mengaku sempat mendapat panggilan dari KPK dan menjalani pemeriksaan di kantor BPKP Semarang.

Ia menyatakan bahwa sejumlah pegawai lain tidak hadir dalam pemeriksaan karena diperintahkan Mbak Ita untuk keluar kota, agar terhindar dari pemanggilan.

“Jadi pada saat itu ada pemanggilan. Dan saya dengarnya ada pemanggilan dan kebetulan juga saya mendapatkan undangan. Dari KPK. KPK yang di mana bertempat di BPKP. Terus kemudian saya apa tetap ke sana. Dan saya melihat bahwa memang beberapa undangan yang tidak sempat hadir pada saat itu,” sambungnya.

Bahkan, menurut pengakuan Iswar, ia mendapat informasi langsung bahwa larangan hadir dalam pemeriksaan berasal dari ruang kerja Wali Kota di lantai 2.

“Ya saya mendapatkan informasi saja Pak karena kebetulan ruangannya apalagi Ibu Walikota di lantai 2 saya di lantai 1. Hasil pertemuannya bahwa tidak boleh untuk apalagi untuk hadir. Tidak boleh untuk hadir,” katanya.

Tidak hanya staf, ajudan dan sopir pribadi Mbak Ita juga disebut ikut diminta mematikan ponsel mereka.

Kontributor :Angger S

Editor : Redaksi 

Loading

Berita Terkait

Cerdas Cegah Bullying, Polsek Masaran Gandeng Ponpes Wujudkan Generasi Ramah Anak
Skandal Dana Pendidikan! Siswa SMK PGRI Dayeuhluhur Diduga Disunat Rp550 Ribu per Orang!!!
Pemantauan TK Binaan, DWP Soroti Sarana Pendidikan dan Gizi Anak
Polisi Amankan Enam Pelajar yang Bolos di Area Makam Tionghoa”  Lakukan Pembinaan Humanis
Gebyar Muharram Berbagi, LAZiS Jateng Bahagiakan 1.120 Anak Yatim Dhuafa di Jawa Tengah.
Festival Clay HIMPAUDI Salatiga: Anak-Anak Diajak Rayakan Toleransi Sejak Dini
Satgas Pangan Polri Sita 201 Ton Beras Oplosan Tak Sesuai Mutu, Kerugian Masyarakat Capai Rp 99 Triliun
Polres Wonogiri Amankan Diklatsar SMK Pancasila 2 Jatisrono, 360 Siswa Ikuti Pelatihan Fisik dan Mental

Berita Terkait

Senin, 4 Agustus 2025 - 08:01

Cerdas Cegah Bullying, Polsek Masaran Gandeng Ponpes Wujudkan Generasi Ramah Anak

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 19:56

Skandal Dana Pendidikan! Siswa SMK PGRI Dayeuhluhur Diduga Disunat Rp550 Ribu per Orang!!!

Selasa, 29 Juli 2025 - 18:17

Pemantauan TK Binaan, DWP Soroti Sarana Pendidikan dan Gizi Anak

Minggu, 27 Juli 2025 - 11:22

Polisi Amankan Enam Pelajar yang Bolos di Area Makam Tionghoa”  Lakukan Pembinaan Humanis

Sabtu, 26 Juli 2025 - 06:15

Gebyar Muharram Berbagi, LAZiS Jateng Bahagiakan 1.120 Anak Yatim Dhuafa di Jawa Tengah.

Sabtu, 26 Juli 2025 - 05:34

Festival Clay HIMPAUDI Salatiga: Anak-Anak Diajak Rayakan Toleransi Sejak Dini

Kamis, 24 Juli 2025 - 13:52

Satgas Pangan Polri Sita 201 Ton Beras Oplosan Tak Sesuai Mutu, Kerugian Masyarakat Capai Rp 99 Triliun

Selasa, 22 Juli 2025 - 09:06

Polres Wonogiri Amankan Diklatsar SMK Pancasila 2 Jatisrono, 360 Siswa Ikuti Pelatihan Fisik dan Mental

Berita Terbaru