Semarang |Jejakkasusindonesianews.com– Festival budaya dalam rangka memperingati 620 tahun kedatangan Laksamana Cheng Ho di Kota Semarang berlangsung meriah pada Minggu (27/7/2025). Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang rute arak-arakan, rela berpanas-panasan demi menyaksikan kemegahan budaya lintas daerah yang disuguhkan.
Salah satu penampilan yang paling menyita perhatian adalah atraksi debus dari kelompok Rambo 4294 Tatung asal Kalimantan Barat. Aksi para tatung — yang merupakan perpaduan budaya Dayak dan Tionghoa — menjadi magnet utama dalam festival tersebut. Dengan penuh keyakinan spiritual, mereka melakukan atraksi ekstrem seperti menusukkan pedang, pisau, hingga besi ke tubuh tanpa merasa kesakitan atau terluka sedikit pun.
Ketua Rambo 4294 Tatung, Didik Hartanto, mengungkapkan kebanggaannya bisa ambil bagian dalam perhelatan budaya tahunan itu. “Kami merasa terhormat bisa tampil di Kota Semarang dan turut menjaga semangat pelestarian budaya lintas etnis,” ujar Didik.
Festival ini mengusung semangat akulturasi antara budaya Jawa dan Tionghoa, yang terejawantah dalam setiap penampilan, atribut, dan rute arak-arakan.
Prosesi budaya dimulai pukul 05.00 WIB dari Klenteng Tay Kak Sie. Rombongan kemudian melintasi Jalan Gang Pinggir, Wotgandul Timur dan Barat, Plampitan, Kranggan Barat, Depok, Jalan Pemuda, Mgr Soegiyopranoto, Bojong Salaman, dan berakhir di Klenteng Agung Sam Poo Kong.
Sebanyak 15 klenteng turut serta, termasuk tuan rumah dan klenteng dari luar kota seperti Sam Poo Sing Bio (Surabaya), Hok Sian Than (Kudus), Cetya Metta Padma (Bekasi), dan Hok Siu Kwan (Semarang).
Selain arak-arakan patung dewa, perhelatan ini juga dimeriahkan oleh barongsai, gamelan Jawa, serta aneka ornamen budaya seperti payung, kipas, dan kuda.
Rangkaian acara mencakup prosesi penerimaan Kimsin dari Tay Kak Sie pada pukul 07.00 WIB, dan ditutup dengan prosesi pengembalian Kimsin ke klenteng asal masing-masing pada pukul 12.00 WIB.
📸 Foto & liputan oleh: Vio Sari