Puncak Peringatan Imlek, Klenteng  ‘Hok Tik Bio’ Gelar Perayaan “Cap Go Meh” Secara Sederhana Tetapi Penuh Makna

Kamis, 13 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KAB. SEMARANG –  Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy didampingi PJU Polres Semarang dan Kajari Ismail Fahmi hadir langsung dalam acara perayaan “Cap Go Meh” yang digelar di pelataran Klenteng Hok Tik Bio Ambarawa pada Rabu (12/02/2025) malam. Turut hadir antara lain Plt Camat Ambarawa Dewanto Leksono, Kapolsek Ambarawa AKP Ririh Widiastuti, Danramil 09/Ambarawa Kapten Adik Sunarto, anggota DPRD Kab Semarang asal Ambarawa The Hok Hiong dan Lia Amelia. Selain itu tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan tentunya Konghucu.

Ketua FKUB Kab Semarang KH Sinwani menyampaikan, bahwa acara ini sebagai salah satu wujud dalam melaksanakan toleransi agama dan dalam acara ini semua agama berkumpul, karena masyarakat yang hadir tentunya dari beragam agama dan nampak saling bisa menerima dan memghargai satu dengan lainnya. Harapannya masyarakat semakin rukun dan sakin baik dan utamanya rejekinya kita semua lancar.


Pembina Kelenteng Hok Tik Bio Liem Ping An menyatakan, bahwa acara mslm ini merupakan puncak acara atau hari terakhir perayaan Imlek. Harusnya untuk sajian yang asli itu “Wedang Ronde”, namun karena akulturasi budaya, sekarang ini yang disajikan adalah ” Lontong Cap Go Meh”. Dalam acara ini, semua umat hadir bahkan saudara dari agama lain pun juga hadir dan mendukung acara ini bahakan mereka semua berbaur menjadi satu dan tidak ada perbedaan.

“Malam ini merupakan puncak acara dari peringatan Imlek, yaitu acara perayaan Cap Go Meh. Seperti di saudara kita agama Islam pada Idul Fitri yaitu acara sawalan. Dan pada malam ini juga, kita dihadiri saudara dari semua agama Idlam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan tentunya Konghucu. Dan juga disajikan hiburan Liong dan Barongsay serta ditampilkan “Dawangan” yakni tokoh pengusir berhala atau tolak bala. Dengan maksud, hal yang tidak baik akan tersingkirkan. Harapannya, masyarakat Khususnya Ambarawa dan umumnya Kabupaten Semarang dari semua agama bisa guyub, rukun, saking menghargai, menghormati, dan kompak. Toleransi harus tetap kita jaga serta wilayah Kabupaten Semarang tetap kondusif, ” terang Liem Ping An, Pembina Klenteng Hok Tik Bio Ambarawa, yang juga pengurus FKUB Kabupaten Semarang.


Plt Camat Ambarawa Dewanto Leksono mengatakan, bahwa pihaknya memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan perayaan “Cap Go Meh” dan  penampilan dari kesenian barongsai maupun wushu.

“Ini adalah penampilan yang  luar biasa dan memberikan semangat kepada generasi muda untuk terus mengukir prestasi. Melalui kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk mengikis hal-hal negatif yang saat ini berkembang di dunia remaja, seperti tawuran, narkoba, perjudian, dan yang lainnya. Bahkan, kegiatan ini juga memperoleh antusiasme dan sambutan yang luar biasa dari masyarakat Ambarawa dan sekitarnya. Semangat ini yang harus terus dijaga dan dirawat, yaitu semangat toleransi, kekompakan, guyub-rukun serta persatuan dan kesatuan di wilayah. Melalui kegiatan ini, semua elemen masyarakat melebur menjadi satu dan tidak ada sekat, dan menjadi semangat untuk kemajuan wilayah tercinta, ” tandas Dewanto kepada awak media, usai pelaksanaan perayaan Cap Go Meh di Klenteng Hok Tik Bio Ambarawa, Rabu (12/02/2025) malam.

Sementara itu, beberapa warga mengaku senang dan bangga dengan adanya kegiatan persyaan tersebut di Klenteng Hok Tik Bio Ambarawa ini. Bahkan kegiatan puncak acara Imlek yang sudah berjalan tahun demi tahun, pasti meriah meskipun digelar secara sederhana. Karena kegiatan ini, kali boleh dinilai bahwa acara ini merupakan acara kebanggaan masyarakat Ambarawa dari semua agama. Setiap Klenteng Hok Tik Bio menggelar acara, pasti sambutan masyarakat Ambarawa sangat antusias. Ini menjadi salah satu wujud toleransi masyarakat dan tidak dipungkiri kita juga mencontoh masyarakat di Desa Tekelsn Kec Getasan yang juga sangat menjaga toleransi beragama, ” pungkas Sjafrie Abdullah (63) didampingi beberapa rekannya yang berasal dari Getasan, yang sengaja datang melihat puncak acara Imlek di Klenteng Hok Tik Bio Ambarawa ini.

(HERU SANTOSO/RED)

Loading

Berita Terkait

DPRD Salatiga ” Raih Rekor Leprid Atas Pembagian 7.000 Nasi Kenduri
Cerdas Cegah Bullying, Polsek Masaran Gandeng Ponpes Wujudkan Generasi Ramah Anak
Skandal Dana Pendidikan! Siswa SMK PGRI Dayeuhluhur Diduga Disunat Rp550 Ribu per Orang!!!
Pemantauan TK Binaan, DWP Soroti Sarana Pendidikan dan Gizi Anak
Polisi Amankan Enam Pelajar yang Bolos di Area Makam Tionghoa”  Lakukan Pembinaan Humanis
Gebyar Muharram Berbagi, LAZiS Jateng Bahagiakan 1.120 Anak Yatim Dhuafa di Jawa Tengah.
Festival Clay HIMPAUDI Salatiga: Anak-Anak Diajak Rayakan Toleransi Sejak Dini
Satgas Pangan Polri Sita 201 Ton Beras Oplosan Tak Sesuai Mutu, Kerugian Masyarakat Capai Rp 99 Triliun
Tag :

Berita Terkait

Senin, 4 Agustus 2025 - 08:01

Cerdas Cegah Bullying, Polsek Masaran Gandeng Ponpes Wujudkan Generasi Ramah Anak

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 19:56

Skandal Dana Pendidikan! Siswa SMK PGRI Dayeuhluhur Diduga Disunat Rp550 Ribu per Orang!!!

Selasa, 29 Juli 2025 - 18:17

Pemantauan TK Binaan, DWP Soroti Sarana Pendidikan dan Gizi Anak

Minggu, 27 Juli 2025 - 11:22

Polisi Amankan Enam Pelajar yang Bolos di Area Makam Tionghoa”  Lakukan Pembinaan Humanis

Sabtu, 26 Juli 2025 - 06:15

Gebyar Muharram Berbagi, LAZiS Jateng Bahagiakan 1.120 Anak Yatim Dhuafa di Jawa Tengah.

Sabtu, 26 Juli 2025 - 05:34

Festival Clay HIMPAUDI Salatiga: Anak-Anak Diajak Rayakan Toleransi Sejak Dini

Kamis, 24 Juli 2025 - 13:52

Satgas Pangan Polri Sita 201 Ton Beras Oplosan Tak Sesuai Mutu, Kerugian Masyarakat Capai Rp 99 Triliun

Selasa, 22 Juli 2025 - 09:06

Polres Wonogiri Amankan Diklatsar SMK Pancasila 2 Jatisrono, 360 Siswa Ikuti Pelatihan Fisik dan Mental

Berita Terbaru