Kupang, NTT -Jejakkasusindonesianews. com, Pembangunan Bendungan Tefmo Manikin di Kabupaten Kupang mendapat dukungan luas dari masyarakat desa terdampak, termasuk Desa Kuaklalo dan Desa Bokong. Warga menyatakan komitmen menjaga keamanan dan ketertiban demi kelancaran proyek infrastruktur strategis ini, Kamis (19/6/2025).
Bendungan Tefmo Manikin merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun sejak 2019 untuk mendukung kebutuhan irigasi pertanian di wilayah sekitar. Hingga kini, progres fisik proyek telah mencapai 64,80 persen.
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka saat meninjau lokasi (7/5/2025) menegaskan bahwa bendungan ini merupakan kunci ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi kawasan. “Akses irigasi yang memadai adalah syarat utama keberhasilan pertanian, terutama di wilayah rawan kekeringan,” ujar Wapres.
Dalam penanganan dampak sosial atas lahan seluas 402,66 hektare—termasuk kawasan hutan lindung Sisimeni Sanam—tim terpadu yang dibentuk melalui SK Gubernur NTT telah melakukan pendataan dan verifikasi tanaman serta aset lain di lahan terdampak. Hasil validasi diumumkan sejak Maret 2025 dan saat ini proses penilaian ganti rugi oleh tim independen tengah berlangsung.
Sikap konstruktif masyarakat turut memperlancar proses. “Kami mengajak seluruh warga menjaga ketertiban selama proses ganti rugi. Pembangunan ini untuk kepentingan bersama,” ujar Isak Hunneno dari Desa Kuaklalo (17/6/2025).
Tokoh masyarakat Desa Bokong, Yosafat Lalus (18/6/2025), juga menyampaikan harapan agar pemberian santunan berjalan lancar serta mengajak warga terus mendukung pembangunan bendungan sebagai penunjang pertanian dan peternakan jangka panjang.
Bendungan Tefmo Manikin merupakan satu dari tujuh bendungan strategis nasional di NTT dan diharapkan menjadi fondasi peningkatan kesejahteraan serta kemandirian ekonomi masyarakat di kawasan timur Indonesia.
(Khanza Haryati)