Laporan : Witriyani
Salatiga / Jejakkasusindonesianews.com – Aksi mahasiswa di Kota Salatiga bikin publik tercengang. Rencana unjuk rasa besar-besaran yang sempat mengkhawatirkan warga, justru berakhir dengan langkah mengejutkan: audiensi damai di Gedung DPRD Salatiga, Senin (1/9/2025) sore.
Sekitar 50 mahasiswa dari berbagai kampus hadir, bukan dengan teriakan atau aksi anarkis, melainkan dengan kepala dingin dan argumen tajam. Mereka menuntut reformasi DPR, mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset, hingga menyuarakan isu lokal seperti persoalan sampah dan pembangunan taman religi.
Bikin Bangga, Aspirasi Disampaikan Tanpa Ricuh!
Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit, langsung angkat topi.
“Mahasiswa Salatiga membuktikan, perubahan bisa diperjuangkan tanpa harus anarkis. Aspirasi ini akan kami teruskan ke DPR pusat,” tegasnya.
Polri dan TNI yang berjaga sejak pagi pun kompak memberi apresiasi. Kapolres Salatiga menyebut sikap mahasiswa sebagai wujud kedewasaan generasi muda yang kritis tapi tetap santun.
“Kami bangga. Demokrasi bisa berjalan damai tanpa kehilangan daya kritis,” ujarnya.
Jadi Inspirasi Nasional
Langkah bijak mahasiswa Salatiga tidak hanya menjaga kondusivitas kota, tapi juga mengirim pesan keras ke seluruh negeri: suara rakyat lebih nyaring bila disampaikan dengan tenang, terukur, dan beradab.
Sikap ini menjadikan mahasiswa Salatiga sebagai teladan nasional, membuktikan bahwa mereka bukan sekadar pengkritik, melainkan penjaga harmoni sekaligus penggerak ..)