Bali||Jejakkasusindonesianews.com-Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menegaskan pentingnya birokrasi yang profesional, bersih, dan akuntabel dalam menutup Rapat Kerja Kementerian Transmigrasi (Kementrans) 2025 yang digelar di Bali. Ia menekankan bahwa hasil rapat harus menjadi pedoman pelaksanaan program agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan di masa depan.
“Realisasi anggaran berbasis risiko menuntut fokus penuh dari seluruh pegawai terhadap program yang akan dilaksanakan,” ujarnya.
Rapat kerja bertema “Membangun Masa Depan Indonesia Emas dari Kawasan Transmigrasi: Integrasi Kebijakan dan Upaya Transformasi” ini diikuti oleh 250 peserta, termasuk jajaran pegawai Kementrans, serta para gubernur dan bupati dari daerah transmigrasi.
Dalam sambutannya, Viva Yoga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam pelaporan administrasi keuangan negara. “Hal kecil seperti titik dan koma bisa berdampak hukum. Maka laporan harus melalui verifikasi yang ketat. Realisasi program harus benar-benar sesuai dengan kondisi lapangan,” katanya.
Ia menekankan bahwa kecermatan dan akuntabilitas adalah kunci membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan kredibel.
Wakil Ketua Umum PAN itu juga mendorong penerapan teknologi digital dalam proses monitoring dan evaluasi. “Sesuai arahan Bapak Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman, digitalisasi sangat membantu percepatan penyerapan anggaran,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pengukuran kinerja harus berdasarkan indikator output dan outcome yang sesuai target. Oleh karena itu, evaluasi berkala sangat penting guna memastikan efektivitas program.
Menyoal pelaksanaan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2025, Viva Yoga mengingatkan agar seluruh pegawai tetap fokus dan konsisten pada capaian program unggulan 5T: Transmigrasi Patriot, Transmigrasi Lokal, Transmigrasi Tuntas, Transmigrasi Gotong Royong, dan Transmigrasi Karya Nusa.
“Program 5T harus diterjemahkan ke dalam program-program operasional yang sesuai rencana. Jika ada kendala, jangan ragu untuk berkomunikasi dan berdiskusi agar terbentuk tim yang solid,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Viva Yoga menyampaikan bahwa Kementrans harus menjadi kementerian dengan paradigma baru. “Yang kita jalankan bukan hanya sekadar program, tetapi juga strategi dan solusi pembangunan bangsa,” pungkasnya.
[Nts]