Sragen, Jateng|Jejakkasusindonesianews.com – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen resmi menggelar Operasi Patuh Candi 2025, yang dimulai pada Senin, 14 Juli hingga 27 Juli 2025. Operasi ini digelar sebagai bentuk komitmen untuk menekan angka kecelakaan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas.
Sebanyak 66 personel dikerahkan dalam operasi yang menyasar aspek Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) di wilayah hukum Polres Sragen.
Kasat Lantas Polres Sragen, Iptu Kukuh Satrio Leksono, menegaskan bahwa operasi ini bukan sekadar razia, tetapi menjadi langkah proaktif menyelamatkan nyawa dan menanamkan budaya berlalu lintas yang aman dan beretika.
“Setiap hari ada saja laporan kecelakaan lalu lintas. Maka kami tidak ingin hanya bersikap reaktif, tetapi proaktif dengan pendekatan edukatif, preventif, dan penegakan hukum secara proporsional,” ujar Iptu Kukuh
Strategi Menyeluruh: Edukatif hingga Penegakan Hukum
Operasi Patuh Candi 2025 dijalankan dengan komposisi pendekatan Preemtif (25%), Preventif (25%), dan Represif (50%). Edukasi dan penyuluhan dilakukan oleh Unit Dikyasa, patroli serta pengawasan digencarkan di titik rawan, sementara penindakan dilakukan baik secara manual maupun melalui ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement).
Lima satuan tugas (Satgas) utama dikerahkan secara simultan:
1. Satgas Preemtif – Edukasi ke sekolah, komunitas, dan ruang publik
2. Satgas Preventif – Patroli serta penjagaan di titik rawan pelanggaran dan kecelakaan
3. Satgas Gakkum – Penindakan langsung dan berbasis ETLE
4. Satgas Humas – Sosialisasi melalui media dan kanal informasi
5. Satgas Banops – Dukungan teknis dan operasional lapangan
Sinergi Lintas Sektor untuk Efektivitas
Menariknya, Operasi Patuh Candi 2025 di Sragen juga melibatkan lintas sektor seperti:
Dinas Pendapatan Daerah – Pendataan dan pemutihan pajak kendaraan
Subdenpom TNI – Penindakan pelat nomor palsu
Dinas Perhubungan – Penertiban kendaraan angkutan umum dan barang, termasuk kelayakan KIR
PT KAI – Pengawasan di perlintasan sebidang
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama,” tegas Iptu Kukuh.
Keselamatan: Kebutuhan, Bukan Keterpaksaan
Iptu Kukuh mengimbau masyarakat agar tidak menunggu terkena tilang baru menyadari pentingnya keselamatan. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor diiringi dengan potensi kecelakaan yang tinggi, menjadikan kesadaran pribadi sebagai garda terdepan.
“Operasi ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi menyadarkan. Karena korban kecelakaan itu nyata dan bisa menimpa siapa saja. Mari jaga diri, keluarga, dan sesama pengguna jalan,” pungkasnya.
Operasi Patuh Candi 2025 bukan sekadar razia lalu lintas. Ia adalah panggilan moral untuk tertib, demi satu tujuan bersama: pulang ke rumah dengan selamat.
Setiap helm yang dikenakan, setiap sabuk pengaman yang dikaitkan, adalah wujud cinta pada kehidupan.
Penulis :Khanza
Editor : Redaksi