GROBOGAN || Jejakkasusindonesianews.com-Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni secara resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial kepada sejumlah kelompok tani di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (10/7/2025). Agenda ini berlangsung bersamaan dengan kegiatan penanaman jagung secara serentak di sejumlah wilayah Indonesia.
Acara turut dihadiri oleh Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, serta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Menteri Raja Juli juga menyerahkan bantuan berupa hibah langsung kepada kelompok tani dan berdialog secara virtual dengan Polda Sulawesi Utara yang tengah melakukan penanaman jagung di atas lahan perhutanan sosial seluas 18 hektare.
Secara nasional, penanaman jagung kuartal III tahun 2025 ditargetkan mencakup lahan seluas 795.339,53 hektare di 36 wilayah. Simbolisasi kegiatan ini dipusatkan di Hutan Selo Lestari, Desa Selojari, Kecamatan Klambu, Grobogan, yang berada di wilayah hukum Polda Jawa Tengah. Kapolri turun langsung memimpin penanaman.
Lahan tersebut memiliki total luas 38.750,14 hektare, terdiri dari 36.287 hektare lahan produktif dan 2.463,14 hektare lahan perhutanan sosial. Sebanyak 220 petani binaan dari jajaran Polres hingga Polsek akan terlibat dalam proses tanam hingga panen.
“Pada kuartal III ini, penanaman jagung dilakukan di lahan seluas 168.432,23 hektare. Rinciannya, 117.510,29 hektare merupakan lahan perhutanan sosial yang sudah ditanami, dan 48.082,40 hektare lahan produktif serta 2.839,54 hektare yang akan ditanam hari ini,” tegas Kapolri dalam sambutannya.
Kapolri menegaskan, langkah ini merupakan bentuk dukungan nyata Polri terhadap program ketahanan pangan nasional. Kolaborasi lintas sektor,mulai dari Inhutani, Perhutani, hingga kementerian terkait—diarahkan untuk memastikan swasembada pangan bisa terwujud.
“Dari total 795 ribu hektare lahan potensial, 301 ribu hektare di antaranya merupakan lahan perhutanan sosial. Hingga saat ini, sudah 431 ribu hektare yang berhasil ditanami,” ungkap Jenderal Sigit.
Polri juga memberikan dukungan operasional kepada petani dan penyuluh lapangan. Bantuan yang diberikan meliputi:
500 unit alat penguji kesuburan tanah
89 unit alat pemipil jagung
100 unit alat pengukur kadar air
93 unit mesin pengering jagung
Selain itu, 18 gudang pangan Polri sedang dibangun di 12 provinsi dengan total kapasitas penyimpanan 18.000 ton. Gudang-gudang tersebut dirancang untuk dilengkapi dengan dryer agar pengeringan jagung lebih efisien. Proyeksinya akan rampung pada Agustus 2025.
Tak hanya itu, Polri juga akan menambah gudang jagung pipil dan menyediakan alat pengering mobile dan alat pemipil mobile yang bisa digunakan berpindah antar lokasi sesuai kebutuhan kelompok tani.
Untuk mendukung penyerapan hasil panen, Polri juga menggandeng Bulog sebagai mitra utama. Apabila kapasitas Bulog sudah penuh, penyerapan akan dilakukan melalui kerja sama dengan perusahaan swasta nasional.
[Suprapto]