INTAN JAYA | JEJAKKASUSINDONESIANEWS.COM — Sebuah aksi penembakan brutal terjadi di Kampung Wandoga, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah pada Jumat, 25 Juli 2025, sekitar pukul 13.40 WIT. Seorang warga sipil, Joni Hendra, menjadi korban dalam peristiwa tersebut, yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Pelaku penembakan, Yonial Kobogah, merupakan anggota KKB yang berafiliasi dengan komando Apen Kobogau. Saat kejadian, korban sedang melayani pembeli pinang di kiosnya. Yonial, yang mendekati korban dari jarak sekitar tujuh meter, langsung melepaskan tembakan menggunakan senjata api laras pendek tanpa peringatan sebelumnya.
Setelah melakukan aksi penembakan, pelaku melarikan diri menuju perbukitan di atas Kampung Wandoga. Warga setempat segera membawa korban ke Puskesmas Bilorai, namun Joni Hendra meninggal dunia akibat luka tembak yang parah.
Tak lama setelah kejadian, Satgas Operasi Damai Cartenz segera merespons. Hanya dalam waktu 15 menit, tepatnya pukul 13.55 WIT, personel Satgas tiba di lokasi, mengamankan TKP, dan langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Yonial Kobogah, yang juga diduga terlibat dalam penembakan di Bandara Bilorai Sugapa, kini menjadi target pengejaran intensif oleh aparat keamanan.
Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz, mengecam keras aksi penembakan tersebut. “Kami akan terus memburu pelaku dan menindak tegas siapapun yang mengganggu stabilitas keamanan masyarakat Papua,” ujar Brigjen Faizal.
Sementara itu, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mendukung aparat keamanan. “Kami minta masyarakat untuk tidak terprovokasi dan memberikan informasi jika mengetahui keberadaan pelaku,” katanya.
Kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata ini kembali memperburuk situasi keamanan di Papua. Satgas Operasi Damai Cartenz menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dan menindak tegas para pelaku kekerasan di wilayah tersebut.
Saat ini, Kampung Wandoga dan sekitarnya diawasi ketat oleh aparat gabungan, dengan patroli dan penyisiran di wilayah perbukitan terus dilakukan untuk menangkap pelaku yang masih dalam pelarian.
[Redaksi]