Semarang-Jejakkasusindonesianews.com, Upaya nyata dalam pemberdayaan penyandang disabilitas kembali ditunjukkan di Kota Semarang. Panti Pijat Tunanetra “Karya Sehat” resmi dibuka di Jalan Tarupolo III RT 02 RW 10, Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat.
Peresmian berlangsung khidmat, disaksikan tokoh masyarakat, unsur pemerintah daerah, dan warga sekitar. Inisiatif ini digagas oleh DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kota Semarang dan difasilitasi oleh Anggota DPR RI Dapil Jateng, Muhammad Herviano, yang diwakili oleh Suyanto, SE dalam acara tersebut.
“Kami tidak ingin hanya hadir secara simbolis, tetapi juga aktif mendengar dan menjawab kebutuhan saudara-saudara tunanetra. Ini adalah langkah awal dari komitmen kami untuk terus mendorong kemandirian mereka,” tegas Suyanto dalam sambutannya.
Panti ini tak sekadar menjadi tempat praktik pijat, tetapi juga pusat pelatihan keterampilan dan sertifikasi profesi bagi tunanetra. Diharapkan, peserta dapat meningkatkan daya saing di dunia kerja dan hidup mandiri secara ekonomi.
Camat Semarang Barat, Elly Asmara, mengapresiasi pendirian panti tersebut. “Langkah ini membuka ruang kesempatan bagi penyandang tunanetra, sekaligus mengedukasi masyarakat akan potensi mereka yang selama ini kerap terabaikan,” ujarnya.
DPC BMI Kota Semarang berperan aktif sejak tahap perencanaan hingga realisasi, menunjukkan bahwa organisasi politik juga dapat menjadi alat perubahan sosial ketika berpihak pada kelompok marjinal.
Keberadaan Panti Pijat Tunanetra “Karya Sehat” diharapkan menjadi model inklusi sosial yang dapat direplikasi di daerah lain, memperluas akses kerja dan pelatihan bagi kelompok disabilitas.
Panti ini lebih dari sekadar tempat layanan—ia adalah ruang tumbuh, belajar, dan berdaya.
Karena setiap individu memiliki potensi. Yang dibutuhkan hanyalah kesempatan.
(Angger S)