Umbul Jumprit Temanggung Dibanjiri Pengunjung Menjelang Satu Suro, Wisata Religi Sarat Spiritualitas

Kamis, 26 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Temanggung||Jejakkasusindonesianews.com, Memasuki bulan Suro dalam penanggalan Jawa, Umbul Jumprit di Kecamatan Ngadirejo kembali dipadati peziarah dan wisatawan religi. Terkenal sebagai destinasi spiritual yang sarat makna, Umbul Jumprit menawarkan tidak hanya panorama alam yang menyejukkan, tetapi juga kekuatan batiniah yang kuat, terutama saat bulan Suro yang dianggap sakral.

Tradisi Ngalab Berkah di Bulan Suro

Bulan Suro menjadi momen kontemplatif bagi masyarakat Jawa. Di Umbul Jumprit, ritual ngalab berkah atau memohon restu dari Yang Maha Kuasa dilakukan dengan khidmat. Salah satu tradisinya adalah pengambilan air suci dari sumber mata air alami yang diyakini memiliki kekuatan spiritual.

“Air di sini berasal dari sumber yang dianggap suci turun-temurun. Setiap bulan Suro, peziarah datang dari berbagai daerah,” ujar Sutopo, juru kunci Umbul Jumprit.

Suasana Sakral dan Keheningan Alam

Kabut pagi yang menyelimuti kawasan mata air menciptakan aura mistis. Di bawah rimbunnya hutan pinus, para peziarah duduk bersila, memanjatkan doa dalam keheningan. Tiket masuk hanya Rp 1.000, namun nilai spiritual yang dirasakan pengunjung jauh melampaui harga tersebut.

“Di sini kita diajak bukan hanya berdoa, tapi juga menyatu dengan alam dan menyelami makna hidup,” kata Nuraini, peziarah asal Kendal.

Etika Ziarah dan Persiapan Spiritual

Pengelola dan tokoh adat mengimbau pengunjung untuk menyiapkan diri secara lahir dan batin. Hal ini mencakup menjaga niat, berpakaian sopan, hingga menghormati adat dan tata cara yang berlaku di lokasi.

Menjaga Warisan Leluhur dan Lingkungan

Sebagai situs spiritual dan budaya, Umbul Jumprit juga menjadi bagian dari warisan leluhur yang perlu dijaga. Pemerintah daerah bersama komunitas lokal terus berupaya melestarikan kebersihan, keaslian adat, dan suasana sakral kawasan ini

Catatan Bagi Pengunjung:

Waktu terbaik: Pagi hari selama bulan Suro (untuk suasana hening dan khusyuk)

Persiapan: Jaga niat, kebersihan hati, dan fisik

Etika: Gunakan pakaian sopan, jaga ketenangan, dan patuhi aturan adat

Lingkungan: Jangan merusak atau mengotori area sekitar sumber mata air

Umbul Jumprit bukan sekadar destinasi, tapi ruang spiritual yang mengajak setiap jiwa untuk bertafakur, berdoa, dan merenungi hakikat hidup. Di tempat ini, setiap langkah adalah laku, dan setiap tetes air adalah harapan.

(Angger S)

 

 

Loading

Berita Terkait

Kilau Merah Putih di Panggung Purwokerto: Nathania Azmi, Bintang Baru dari Cilacap
Wali Kota Salatiga Hadiri Merti Dusun Sendang Gambir: Tradisi Lestari, Generasi Bersatu
Rambo 4294 Tatung Ramaikan Festival 620 Tahun Kedatangan Laksamana Cheng Ho
Kirab Budaya 1.275 Tahun, Ribuan Warga Tumpah Ruah Saksikan Parade Warisan Leluhur
Warga Dusun Tetep Hidupkan Kembali Tradisi Dawuhan Sendang Gambir
Kirab Budaya Grobogan Sambut 1 Suro, Bupati Stiyo Hadi Hadiri Langsung Prosesi Budaya
Tag :

Berita Terkait

Senin, 4 Agustus 2025 - 07:47

Kilau Merah Putih di Panggung Purwokerto: Nathania Azmi, Bintang Baru dari Cilacap

Rabu, 30 Juli 2025 - 19:07

Wali Kota Salatiga Hadiri Merti Dusun Sendang Gambir: Tradisi Lestari, Generasi Bersatu

Minggu, 27 Juli 2025 - 19:14

Rambo 4294 Tatung Ramaikan Festival 620 Tahun Kedatangan Laksamana Cheng Ho

Sabtu, 26 Juli 2025 - 23:02

Kirab Budaya 1.275 Tahun, Ribuan Warga Tumpah Ruah Saksikan Parade Warisan Leluhur

Sabtu, 26 Juli 2025 - 05:45

Warga Dusun Tetep Hidupkan Kembali Tradisi Dawuhan Sendang Gambir

Senin, 30 Juni 2025 - 02:20

Kirab Budaya Grobogan Sambut 1 Suro, Bupati Stiyo Hadi Hadiri Langsung Prosesi Budaya

Kamis, 26 Juni 2025 - 07:31

Umbul Jumprit Temanggung Dibanjiri Pengunjung Menjelang Satu Suro, Wisata Religi Sarat Spiritualitas

Berita Terbaru