Tangani Dampak Rob, Kapolsek Kaliwungu Turun Langsung ke Lokasi Banjir

Minggu, 25 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KENDAL-Jejakkasusindonesianews.com, Pasca bencana rob yang merendam permukiman warga di Dukuh Ngebum, Desa Mororejo, Kaliwungu, Kendal, aparat kepolisian turun langsung ke lapangan. Kapolsek Kaliwungu, AKP Edi Sukamto Nyoto, memimpin langsung kegiatan sambang dan gotong royong bersama warga setempat pada Sabtu pagi, 24 Mei 2025.

 

Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 WIB itu difokuskan pada perbaikan tanggul yang jebol di tiga titik di sebelah barat dukuh tersebut. Rob yang terjadi beberapa hari sebelumnya disebabkan oleh naiknya permukaan air laut, yang mengakibatkan banjir di sejumlah rumah warga.

Dalam kegiatan ini, AKP Edi Sukamto bersama anggota Polsek Kaliwungu, personel Koramil Kaliwungu, kepala desa Mororejo, serta perangkat desa dan warga bahu membahu menimbun tanggul jebol dengan karung-karung berisi tanah.

 

“Kami tidak hanya hadir untuk patroli, tapi juga ingin menjadi bagian dari solusi. Perbaikan tanggul ini penting untuk mencegah banjir rob susulan,” kata AKP Edi kepada warga di sela kegiatan.

 

Gotong royong menjadi semangat utama dalam penanganan darurat ini. Dengan kekuatan kolektif, masyarakat menunjukkan bahwa mitigasi bencana bukan semata tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama.

Kepala Desa Mororejo, yang turut serta dalam kegiatan ini, mengapresiasi kehadiran jajaran kepolisian dan TNI. Ia berharap kolaborasi seperti ini bisa terus berlanjut, bukan hanya saat bencana datang, tetapi juga dalam membangun kesadaran kesiapsiagaan warga menghadapi perubahan iklim yang kian nyata.

 

Kegiatan berlangsung lancar dan tertib, dengan pengawasan langsung dari aparat. Hingga berita ini ditulis, proses perbaikan masih terus dilakukan.

 

Fenomena rob atau limpasan air laut ke daratan menjadi tantangan tahunan bagi wilayah pesisir utara Jawa. Rob biasanya terjadi saat bulan purnama, diperparah oleh kerusakan ekosistem pesisir dan tidak optimalnya tanggul penahan air.

 

Pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk lebih siap dalam menghadapi potensi rob dengan meningkatkan infrastruktur tanggul, sistem drainase, serta edukasi lingkungan kepada masyarakat.[Yogie PS]

Loading

Berita Terkait

DPRD Salatiga ” Raih Rekor Leprid Atas Pembagian 7.000 Nasi Kenduri
Cerdas Cegah Bullying, Polsek Masaran Gandeng Ponpes Wujudkan Generasi Ramah Anak
Skandal Dana Pendidikan! Siswa SMK PGRI Dayeuhluhur Diduga Disunat Rp550 Ribu per Orang!!!
Pemantauan TK Binaan, DWP Soroti Sarana Pendidikan dan Gizi Anak
Polisi Amankan Enam Pelajar yang Bolos di Area Makam Tionghoa”  Lakukan Pembinaan Humanis
Gebyar Muharram Berbagi, LAZiS Jateng Bahagiakan 1.120 Anak Yatim Dhuafa di Jawa Tengah.
Festival Clay HIMPAUDI Salatiga: Anak-Anak Diajak Rayakan Toleransi Sejak Dini
Satgas Pangan Polri Sita 201 Ton Beras Oplosan Tak Sesuai Mutu, Kerugian Masyarakat Capai Rp 99 Triliun
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 8 Agustus 2025 - 20:27

DPRD Salatiga ” Raih Rekor Leprid Atas Pembagian 7.000 Nasi Kenduri

Senin, 4 Agustus 2025 - 08:01

Cerdas Cegah Bullying, Polsek Masaran Gandeng Ponpes Wujudkan Generasi Ramah Anak

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 19:56

Skandal Dana Pendidikan! Siswa SMK PGRI Dayeuhluhur Diduga Disunat Rp550 Ribu per Orang!!!

Selasa, 29 Juli 2025 - 18:17

Pemantauan TK Binaan, DWP Soroti Sarana Pendidikan dan Gizi Anak

Minggu, 27 Juli 2025 - 11:22

Polisi Amankan Enam Pelajar yang Bolos di Area Makam Tionghoa”  Lakukan Pembinaan Humanis

Sabtu, 26 Juli 2025 - 06:15

Gebyar Muharram Berbagi, LAZiS Jateng Bahagiakan 1.120 Anak Yatim Dhuafa di Jawa Tengah.

Sabtu, 26 Juli 2025 - 05:34

Festival Clay HIMPAUDI Salatiga: Anak-Anak Diajak Rayakan Toleransi Sejak Dini

Kamis, 24 Juli 2025 - 13:52

Satgas Pangan Polri Sita 201 Ton Beras Oplosan Tak Sesuai Mutu, Kerugian Masyarakat Capai Rp 99 Triliun

Berita Terbaru