Laporan: M.Supadi
UNGARAN / JEJAKKASUSINDONESIANEWS.COM – Sabtu pagi (13/9/2025), denyut Kota Ungaran terasa lebih hidup. Sejak pukul 09.00 WIB, jajaran Koramil 14/UB bersama unsur masyarakat menggelar patroli mandiri menyusuri jalur strategis di pusat pemerintahan Kabupaten Semarang.
Patroli dimulai dari Markas Koramil 14/UB di Jalan Moh Yamin No. 89, lalu bergerak melewati Pendopo Rumah Dinas Bupati, Gardu Induk PLN, Dinas Pariwisata, Gedung DPRD, Polsek Ungaran, Kantor Bupati, Rumah Dinas Wakil Bupati, Pengadilan Negeri, Polres Semarang, hingga kembali ke titik awal.
Di sejumlah titik vital, pengamanan digelar secara gabungan. Catatan lapangan menyebut, di Gedung DPRD dan Kantor Bupati masing-masing disiagakan 15 personel TNI, 10 anggota Linmas, serta 5 personel Satpol PP. Sementara Rumah Dinas Bupati dan Wakil Bupati diperkuat 2 personel TNI ditambah Linmas dan Satpol PP.
Dandim 0714/Salatiga, Letkol Inf Guvta Alugoro Koedoes, menegaskan bahwa patroli ini bukan sekadar rutinitas.
“Kami ingin menunjukkan bahwa keamanan bukan hanya tugas TNI-Polri, tapi juga bagian dari kesadaran kolektif masyarakat. Dengan kebersamaan, kondusivitas di Kabupaten Semarang bisa terus terjaga,” tegasnya.
Pasi Intel Kodim 0714/Salatiga, Kapten Inf Agung Kartika, menambahkan bahwa patroli mandiri juga berfungsi sebagai deteksi dini.
“Kegiatan ini sekaligus untuk memetakan potensi kerawanan wilayah. Dengan pemetaan yang jelas, setiap pergerakan bisa diantisipasi sejak awal,” ujarnya saat dihubungi jejakkasusindonesianews.com.
Ia menekankan, keterlibatan masyarakat dalam patroli bukan sekadar formalitas.
“Kehadiran warga memperlihatkan kepedulian bersama. Kalau masyarakat ikut merasa memiliki, maka stabilitas daerah akan semakin kuat,” imbuh Agung.
Hingga patroli berakhir, situasi lapangan terpantau aman dan kondusif. Warga yang menyaksikan iring-iringan petugas bahkan memberikan sambutan positif.
“Kehadiran mereka bikin kami lebih tenang,” ungkap seorang warga Ungaran di sekitar Pendopo Bupati.
Patroli mandiri ini rencananya akan digelar secara berkala dengan melibatkan unsur masyarakat, sehingga rasa aman tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat, tetapi juga tumbuh sebagai budaya bersama. (..)