Salatiga|Jejakkasusindonesianews.com- Ribuan warga memadati jalanan pusat kota untuk menyaksikan Kirab Budaya dalam rangka Hari Jadi ke-1.275 Kota Salatiga. Kegiatan ini menjadi puncak peringatan tahunan yang dihelat Pemerintah Kota Salatiga dan sukses menyedot perhatian publik sejak pagi hari.
Acara diawali dengan prosesi adat “Dumadining Salatiga” di halaman Rumah Dinas Wali Kota sebagai simbol penghormatan terhadap sejarah berdirinya Salatiga yang telah eksis sejak tahun 750 Masehi.
Setelah prosesi, iring-iringan peserta kirab diberangkatkan menyusuri jalur utama: Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Sukowati – Kantor Wali Kota – Alun-alun Pancasila.
Diikuti Ratusan Peserta
Tercatat hampir 100 kelompok ikut ambil bagian, mulai dari OPD, pelajar, komunitas budaya, TNI-Polri, BUMD, hingga perwakilan etnis dan komunitas seni dari luar daerah. Masing-masing menyajikan kostum adat, pertunjukan tradisional, hingga kreasi kontemporer.
Warga terlihat antusias mengikuti jalannya kirab. Seperti yang disampaikan Hanung (38), warga Kutowinangun Kidul.
“Saya ajak anak supaya tahu budaya. Momen seperti ini langka dan sangat mendidik,” ujarnya.
Wali Kota: Pelestarian Budaya adalah Kekuatan
Wali Kota Salatiga Robby Hernawan dalam sambutannya menyebut kirab ini sebagai bentuk nyata pelestarian budaya dan penghormatan terhadap sejarah kota.
“Budaya lokal adalah identitas dan kekuatan kita. Kirab ini bukan sekadar tontonan, tapi sarana edukasi dan pemersatu masyarakat,” tegasnya.
Pihaknya juga mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung, termasuk pelajar, komunitas, serta seluruh warga yang berpartisipasi aktif.
Rangkaian Hari Jadi
Kirab ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-1.275 Kota Salatiga yang dimulai sejak awal Juli. Sejumlah kegiatan telah digelar, seperti festival kuliner, lomba budaya antar-kelurahan, pameran UMKM, dan malam tirakatan di titik-titik bersejarah kota.
Pemerintah berharap kegiatan budaya ini dapat memperkuat semangat gotong royong dan kecintaan masyarakat, terutama generasi muda, terhadap budaya lokal.
Salatiga bukan hanya kota sejarah, tapi kota yang hidup dalam keberagaman dan semangat kebersamaan.
Penulis :Witriyani
Editor : Redaksi