ILAGA, PUNCAK-Jejakkasusindonesianews.com, Di balik kabut dingin yang menyelimuti pegunungan Papua, hadir kisah hangat dari Kampung Wuloni, Distrik Ilaga. Bukan suara tembakan atau langkah kaki patroli yang menggema, melainkan petikan gitar yang menyuarakan harapan dan persaudaraan.
Satgas Yonif 300/Bjw yang tengah bertugas di wilayah rawan ini, memilih mendekati masyarakat dengan cara yang lembut: membagikan gitar kepada para pemuda kampung.
“Kami ingin mengubah narasi. Dari ketakutan menjadi kedekatan, dari kebekuan menjadi kehangatan,” ungkap Danpos Wuloni, Letda Inf Angga, saat menyerahkan gitar secara simbolis kepada perwakilan pemuda kampung, Selasa (17/6/2025).
Kegiatan ini bukan sekadar penyerahan alat musik. Gitar tersebut menjadi simbol keterbukaan, sebagai jembatan komunikasi dan kedekatan antara aparat dan masyarakat. Para pemuda Wuloni menyambut dengan gembira, bahkan langsung memainkan lagu daerah yang memecah keheningan pagi Ilaga.
Musik sebagai Bahasa Universal
Dalam kondisi daerah yang sering disalahpahami karena konflik, TNI mencoba hadir tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tapi juga pembawa harapan. Musik, dalam hal ini, menjadi bahasa universal yang bisa menyentuh hati siapa saja.
“Dulu kami takut kalau lihat tentara,” ujar Samuel, pemuda kampung. “Tapi sekarang kami lihat mereka juga bisa duduk bersama kami, nyanyi, dan tertawa. Rasanya seperti keluarga.”
Program pembinaan teritorial ini menjadi langkah konkret pendekatan humanis TNI terhadap masyarakat Papua, yang selama ini kerap merasa jauh dari sentuhan negara.
Dari Senjata ke Senar
Dari sudut pandang strategis, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi komunikasi sosial untuk menumbuhkan kepercayaan dan rasa memiliki terhadap negara di wilayah yang rawan separatisme. Namun lebih dari itu, ada rasa tulus yang terlihat: tentara yang mau menyisihkan waktu untuk mengajarkan akor gitar, berbagi cerita, dan mendengarkan.
Senyum anak-anak, tepuk tangan warga, dan petikan lagu “Tanah Papua” yang mengalun lirih menjadi bukti: bahwa cinta bisa dibagikan, bahkan di tempat yang paling sunyi sekalipun.(Rahmawati)